Apa Itu Playing Victim dan Victim Blaming ?

Sumber : unsplash.com


Kesehatan mental merupakan salah satu hal penting yang sudah seharusnya kita jaga. Tidak hanya kondisi jasmani, namun juga kondisi mental harus diperhatikan. Bahkan ahli psikologi mengatakan adanya hubungan antara kesehatan mental dengan kesehatan jasmani, dimana ketika mental kita sehat maka jasmani kita juga akan sehat, begitu pun sebaliknya.

Di era serba digital dan kondisi dunia yang saat ini, tidak sedikit manusia yang mengalami tekanan secara mental. Sosial media yang diperuntukan menyebar informasi penting, tak jarang dijadikan media untuk saling mencemooh. Pandemi yang berkepanjangan juga menjadi faktor besar dalam kesehatan mental manusia saat ini.

Mungkin beberapa dari kalian pernah mendengar istilah Playing Victim dan Victim Blaming ? Apa yang kalian ketahui tentang dua istilah tersebut ? 



Playing Victim

Playing victim merupakan istilah yang menggambarkan kondisi dimana seseorang akan menempatkan dirinya sebagai korban. Dimana ia akan bertingkah layaknya seorang korban walau terkadang dialah pelaku dalam peristiwa tersebut.

Lalu apakah ini sebuah gangguan kejiwaan ?

Playing victim lebih tepat dikatakan sebagai mental illness atau yang disebut juga gangguan kesehatan mental, dimana istilah ini mengacu pada berbagai kondisi yang mempengaruhi pemikiran, perasaan, susana hati, atau perilaku seseorang.

Seseorang mengalami playing victim bisa terjadi karena beberapa faktor, antara lain seperti trauma dimasa lalu, tekanan dari lingkungan sekitar dan tidak adanya rasa bertanggung jawab. Penyebab paling umumnya adalah rasa tidak ingin disalahkan.

Ketika seseorang mengalami kejadian tertentu lalu muncul rasa tidak ingin disalahkan, maka orang itu akan cenderung melakukan playing victim. Pelaku playing victim juga cenderung melimpahkan kesalahannya pada orang lain agar ia terlihat berada di kubu positif.

Lalu bagaimana dengan Victim Blaming ?



Victim Blaming

Jika playing victim merupakan kondisi yang terjadi pada sudut pandang seseorang yang terlibat langsung dalam sebuah peristiwa, maka victim blaming merupakan sikap yang diambil seseorang untuk merespon.

Victim blaming ini merupakan kondisi dimana seseorang akan menunjukan sikap menyalahkan korban tanpa mendengarkan penjelasan terlebih dahulu. Sikap ini biasanya didasari oleh ketidaktahuan dan ketidakpedulian seseorang terhadap detail dari sebuah peristiwa.

Misalnya saja ketika ada peristiwa pemerkosaan, pelaku victim blaming ini akan cenderung menyalahkan si korban. Mereka akan menganggap peristiwa tersebut terjadi karena si korban yang sering pulang malam atau si korban yang sering memakai baju mini sehingga memancing pelaku pemerkosaan.

Kedua kondisi ini akan terjadi ketika kita tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, ketika kita tidak bisa menerima kenyataan, atau bahkan karena kondisi tertentu. Maka tentu saja kita harus bisa memanajemen diri sendiri agar terhindar dari playing victim dan victim blaming ini.

Baik playing victim dan victim blaming bisa kita hindari dengan selalu berfikir positif, mencoba menerima keadaan dan menganalisis terlebih dahulu apa yang terjadi secara objektif. Karna setiap sikap yang kita ambil akan menentukan bagaimana diri terbentuk. Dari penyikapan yang tepat pula kita dapat menghindari kondisi menyakiti diri sendiri atau pun menyakiti orang lain.

Comments

Post a Comment